Pages

Jumat, 23 November 2012

Dependency Normalisasi

A. Functional Dependency (Ketergantungan Fungsional)
FD menggambarkan relasional atau hubungan batasan, keterikatan antara atribut-atribut dalam relasi. SUatu atribut dikatakan functionally dependent pada yang lain jika kita menggunakan harga atribut tersebut untuk menentukan harga atribut yang lain. Simbol yang digunakan untuk mewakili FD adalah tanda panah (->) dibaca secara fungsional "menentukan".
Contoh :
A->B berarti secara fungsionalnya A menentukan B atau B tergnatung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama.

B. Macam-Macam Dependency
Functional Dependency terbagi menjadi 3 jenis yaitu Full Functional Dependency, Partially Dependency, dan Transitive Dependency.
1. Full Dependency
Menunjukkan jika terdapat atribut A dan B dalam suatu relasi dimana B memiliki ketergantungan fungsional secara penuh pada A dan B bukan memiliki dependency terhadap subset A.
2. Partially Dependency
MErupakan ketergantungan fungsional, dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari A dengan ketergantungan tetap dipertahankan. (B memiliki dependency terhadap subset A)
3. Transitive Dependency
Merupakan tipe functional dependency dimana A,B,C adalah atribut sebuah relasi dimana A->B dan B->C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.

C. Normalisasi
Pengertian :
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur record. Atau dapat dikatakan bahwa normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

Alasan Mengapa Menggunakan Normalisasi :
- optimalisasi struktur-struktur tabel
- meningkatkan kecepatan
- menghilangkan pemasukan data yang sama
- lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan
- mengurangi redudansi
- menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies)
- integritas data yang ditingkatkan

Bentuk-Bentuk Normalisasi :
- First Normal Form (1NF)
- Second Normal Form (2NF)
- Third Normal Form (3NF)
- Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
- Four Normal Form (4NF)
- Five Normal Form (5NF)

Langkah-Langkah Normalisasi :
Dapat dilihat dalam gambar berikut :



1NF = Suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Tidak diperbolehkan adanya atribut yang bernilai banyak (multivalued) dan atribut komposit atau kombinasi keduanya.

2NF = Bentuk normal ini dapat terpenuhi apabila sebuah tabel jika telah memenuhi 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key. Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF jika ada atribut yang ketergantungan (functional dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.

3NF = BEntuk ini terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF dan tidak ada non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya (ketrgantungan transitif).

Minggu, 18 November 2012

Transformasi Model Data


A.      Model data Relasional Lanjut
Terdiri dari Varietas Entitas dan Agregasi. Varietas Entitas sendiri terdiri dari Entitas Kuat dan Entitas Lemah.
1.       Varietas Entitas
a.       Entitas Kuat yaitu himpunan entitas yang dilibatkan dalam ERD dan tidak memiliki ketrgantungan dengan himpunan entitas lainyya.
b.      Entitas Lemah yaitu suatu entitas dimana keberdaannya bergantung pada keberadaan entitas yang lain, entitas lemah tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sabagai key atribut.
2.       Agregasi
Menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam ERD. Relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsure relasi lain dan secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain.
B.      Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik
ERD digambarkan menjadi sebuah basis data secara fisik, dimana komponen ERD ditransformasikan menjadi table yang merupakan komponen utama pembentuk basis data. Atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas dan relasi akan dinyatakan sebagai field dari table yang sesuai.
Transformasi Dasar adalah dimana setiap himpunan entita akan diimplementasikan menjadi sebuah table ( field data ).
Contoh :
1.       Relasi dengan derajat relasi 1-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas yang dipresentasikan dalam bentuk penambahan ataupun penyertaan atribut relasi ke table mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.
2.       Relasi dengan derajat relasi 1-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, juga akan dipresentasikan dalam bentuk pemberian atau pencantuman atribut key dari himpunan entitas berderajat 1 ke table yang mewakili himpunan entitas berderajat N. Atribut key dari himpunan entitas berderajat 1 menjadi atribut tambahan untuk himpunan entitas berderajat N.
3.       Relasi dengan derajat N-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas diwujudkan dalam bentuk table khusus yang memiliki field yang asalnya dari key-key dari himpunan entitas yang dihubungkannya.
C.      Implementasi Himpunan Entitas Lemah dan Sub Entitas
Penggunaan himpunan entitas lemah dan dub entitas dalam diagram ER diimplementasikan dalam bentuk table sebagaimana himpunan entitas kuat. Bedanya jika himpunan entitas kuat sudah dapat langsung menjadi sebuah table utuh atau sempurna walupun tanpa melihat relasinya dengan himpunan entitas lain maka himpunan entitas lemah hanya dapat ditransformasikan menjadi sebuah table dengan menyertakan pula atribut key dari hasil implementasi himpunan entitas lemah.

6. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah suatu perangkat lunak yang mengatur semua kontrol akses yang mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara suatu basis data.

DBMS juga mempunyai beberapa komponen yang perlu kita ketahui yaitu query processor, database management, file manager, DML processor, DDL processor dan dicnioray manager yang masing-masing komponen mempunyai tugas yang berbeda pula tetapi masih saling berhubungan.Pada suatu DBMS digunakan beberapa bahasa yaitu DDL(Data Definition Language) dan DML(Data Manipulation Language). Hasil perbndingan dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus yaitu dictionary atau directory. Tetapi kalau DML hanya mengizinkan pemakainya untuk mengakses data yang terorganisasi dalam model data yang cocok.
Apa fungsi dari DBMS ?
1.       Untuk mengolah pendefinisian data
2.       Untuk menangani permintaan untuk mengakses data
3.       Mengurangi kompleksitas
4.       Bertambahnya keamanan
5.       Menyediakan tampilan dan mekanisme database yang berbeda
6.       Database dasar tetap konsisten walaupun diubah
 

GET ON YOUR KNEES!

GET ON YOUR KNEES!

HIP YOUR HOP!

HIP YOUR HOP!

SO FAR AWAY!

SO FAR AWAY!